Pada Zaman Rasululloh SAW, tersebutlah seorang munafik bernama Abi Sarah. Dijelaskan bahwa sebelumnya Abi Sarah mendapat tugas sebagai seorang penulis wahyu yang tiap kali di sampaikan Malaikat Jibril kepada Rasul.
Setelah beberapa waktu, Abi Sarah justru murtad, dan terang-terangan menyatakan kemurtadannya dari Agama Islam kepada khalayak umum serta kembali kepada kelompok kafir Quraisy.
Ketika didalam kelompoknya, Abi Sarah sering ditanya oleh para pemuka kaum kafir Quraisy tentang pengalamannya menjadi penulis wahyu. Abi Sarah dengan bangganya berkata bahwa Nabi Muhammad dapat dibodohi oleh dirinya.
" Ketika Muhammad mengimlakan kepadaku 'Azizul Hakim', aku justru menuliskan ' Alimun Hakim ' dan Muhammad mempercayainya begitu saja, " Ucap Abi Sarah
Tentu saja lelucon yang seolah bisa merubah Al Qur'an sekehendak hati dan menganggap Nabi Muhammad bodoh ini membuat tertawa terbahak bahak para kafir Quraisy. Mereka yang sejak dulu membenci Islam merasa puas dan menanggap Nabi Muhammad seseorang yang mudah dibohongi dan dibodohi oleh Abi Sarah.
Ternyata kabar kebohongan yang dilakukan Abi Sarah ini sampai pulalah ke telinga Rasulullah Saw dan para Sahabat. Mendengar hal tersebut, Rasululloh tidak diam dan menganggapnya sebagai kabar angin belaka, Melainkan Rasululloh menegaskan Hukum yang jelas terhadap para penista dan penghina Al Qur'an.
Setelah beberapa waktu kaum Muslimin bertambah besar kekuatannya, kaum Muslimin pun berhasil menaklukan Kota Makkah dan para kafir Quraisy menyerah tanpa syarat.Mereka pun tak mampu lagi melawan kekuatan besar kaum muslimin dari penjuru Jazirah arab.
Ketika kaum kafir Quraisy meminta maaf, Rasululloh pun memaafkan segala bentuk kekerasan, kekejaman, dan permusuhan kaum kafir kepada ummat Islam. Namun untuk penista dan penghina Agama Islam, Rasulullah tidak serta menghilangkannya.
Dengan tegas, Rasululloh memerintahkan pasukan elit kaum muslimin untuk mencari Abi Sarah dan orang yang melakukan tindakan yang sama. Selain Abi Sarah, ternyata Abdullah bin Hilal bin Khatal dan Miqyas bin Shubabah juga menista dan menghina Al Qur'an.
Rasululloh kemudian memerintahkan untuk mengeksekusi mati ketiganya, sekalipun mereka bergantung di Sisi Ka'bah. Wallohu 'alam
*kabarmakkah.com
Setelah beberapa waktu, Abi Sarah justru murtad, dan terang-terangan menyatakan kemurtadannya dari Agama Islam kepada khalayak umum serta kembali kepada kelompok kafir Quraisy.
Ketika didalam kelompoknya, Abi Sarah sering ditanya oleh para pemuka kaum kafir Quraisy tentang pengalamannya menjadi penulis wahyu. Abi Sarah dengan bangganya berkata bahwa Nabi Muhammad dapat dibodohi oleh dirinya.
" Ketika Muhammad mengimlakan kepadaku 'Azizul Hakim', aku justru menuliskan ' Alimun Hakim ' dan Muhammad mempercayainya begitu saja, " Ucap Abi Sarah
Tentu saja lelucon yang seolah bisa merubah Al Qur'an sekehendak hati dan menganggap Nabi Muhammad bodoh ini membuat tertawa terbahak bahak para kafir Quraisy. Mereka yang sejak dulu membenci Islam merasa puas dan menanggap Nabi Muhammad seseorang yang mudah dibohongi dan dibodohi oleh Abi Sarah.
Ternyata kabar kebohongan yang dilakukan Abi Sarah ini sampai pulalah ke telinga Rasulullah Saw dan para Sahabat. Mendengar hal tersebut, Rasululloh tidak diam dan menganggapnya sebagai kabar angin belaka, Melainkan Rasululloh menegaskan Hukum yang jelas terhadap para penista dan penghina Al Qur'an.
Setelah beberapa waktu kaum Muslimin bertambah besar kekuatannya, kaum Muslimin pun berhasil menaklukan Kota Makkah dan para kafir Quraisy menyerah tanpa syarat.Mereka pun tak mampu lagi melawan kekuatan besar kaum muslimin dari penjuru Jazirah arab.
Ketika kaum kafir Quraisy meminta maaf, Rasululloh pun memaafkan segala bentuk kekerasan, kekejaman, dan permusuhan kaum kafir kepada ummat Islam. Namun untuk penista dan penghina Agama Islam, Rasulullah tidak serta menghilangkannya.
Dengan tegas, Rasululloh memerintahkan pasukan elit kaum muslimin untuk mencari Abi Sarah dan orang yang melakukan tindakan yang sama. Selain Abi Sarah, ternyata Abdullah bin Hilal bin Khatal dan Miqyas bin Shubabah juga menista dan menghina Al Qur'an.
Rasululloh kemudian memerintahkan untuk mengeksekusi mati ketiganya, sekalipun mereka bergantung di Sisi Ka'bah. Wallohu 'alam
*kabarmakkah.com
Comments