Skip to main content

Penista Agama dan Penghina Al Qur'an pun Dieksekusi Mati Pada Zaman Rasulullah

Pada Zaman Rasululloh SAW, tersebutlah seorang munafik bernama Abi Sarah. Dijelaskan bahwa sebelumnya Abi Sarah mendapat tugas sebagai seorang penulis wahyu yang tiap kali di sampaikan Malaikat Jibril kepada Rasul.

Setelah beberapa waktu, Abi Sarah justru murtad, dan terang-terangan menyatakan kemurtadannya dari Agama Islam kepada khalayak umum serta kembali kepada kelompok kafir Quraisy.

Ketika didalam kelompoknya, Abi Sarah sering ditanya oleh para pemuka kaum kafir Quraisy tentang pengalamannya menjadi penulis wahyu. Abi Sarah dengan bangganya berkata bahwa Nabi Muhammad dapat dibodohi oleh dirinya.

" Ketika Muhammad mengimlakan kepadaku 'Azizul Hakim', aku justru menuliskan ' Alimun Hakim ' dan Muhammad mempercayainya begitu saja, " Ucap Abi Sarah

Tentu saja lelucon yang seolah bisa merubah Al Qur'an sekehendak hati dan menganggap Nabi Muhammad bodoh ini membuat tertawa terbahak bahak para kafir Quraisy. Mereka yang sejak dulu membenci Islam merasa puas dan menanggap Nabi Muhammad seseorang yang mudah dibohongi dan dibodohi oleh Abi Sarah.

Ternyata kabar kebohongan yang dilakukan Abi Sarah ini sampai pulalah ke telinga Rasulullah Saw dan para Sahabat. Mendengar hal tersebut, Rasululloh tidak diam dan menganggapnya sebagai kabar angin belaka, Melainkan Rasululloh menegaskan Hukum yang jelas terhadap para penista dan penghina Al Qur'an.

Setelah beberapa waktu kaum Muslimin bertambah besar kekuatannya, kaum Muslimin pun berhasil menaklukan Kota Makkah dan para kafir Quraisy menyerah tanpa syarat.Mereka pun tak mampu lagi melawan kekuatan besar kaum muslimin dari penjuru Jazirah arab.

Ketika kaum kafir Quraisy meminta maaf, Rasululloh pun memaafkan segala bentuk kekerasan, kekejaman, dan permusuhan kaum kafir kepada ummat Islam. Namun untuk penista dan penghina Agama Islam, Rasulullah tidak serta menghilangkannya.

Dengan tegas, Rasululloh memerintahkan pasukan elit kaum muslimin untuk mencari Abi Sarah dan orang yang melakukan tindakan yang sama. Selain Abi Sarah, ternyata Abdullah bin Hilal bin Khatal dan Miqyas bin Shubabah juga menista dan menghina Al Qur'an.

Rasululloh kemudian memerintahkan untuk mengeksekusi mati ketiganya, sekalipun mereka bergantung di Sisi Ka'bah. Wallohu 'alam



*kabarmakkah.com


Comments

Popular posts from this blog

4 tokoh komunis indonesia yang terlahir dari keluarga religius

Akhir akhir ini isu komunis begitu sensitif di negara kita. Gerakan komunis yang direpresentatifkan melalui Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai organisasi terlarang, diisukan bangkit kembali setelah kematiannya hampir setengah abad yang lalu. Momok mengerikan tentang kisah kekejaman PKI melalui rangkaian cerita sejarah terbitan orde baru, seakan membekas hingga generasi saat ini. Rezim orde baru dirasa sukses membuat diaroma kekejaman PKI, mengemasnya dalam berbagai cerita mencekam hingga menfilmkannya sebagai film tontonan wajib tuk semua kalangan setiap tanggal 30 september, selama 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Seorang komunis selalu diidentikan dengan seorang atheis. Ateis atau ateisme dan komunis atau komunisme seakan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah

Ini dia Sederet nama Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dilingkungan kekuasaan birokrasi

Aceh pernah mengalami konflik bersenjata selama berpuluh puluh tahun. Adanya kekecewaan terhadap kekuasaan orde baru di Jakarta, menjadi penyebab sebagian masyarakat sipil aceh berjuang mengangkat senjata untuk melawan. Kecendrungan sistem sentralistik orde baru, serta pembagian Sumber daya alam yang tak adil kepada rakyat Aceh, mendorong beberapa tokoh untuk berjuang melepaskan aceh dari bagian NKRI.  foto : wikipedia Adalah Hasan Tiro, tokoh yang disegani rakyat Aceh ini, kemudian membentuk Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) pada tahun 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Kini konflik Aceh telah usai. Peristiwa Tsunami besar diakhir 2004, memaksa kedua belah pihak antara pemerintah RI dan GAM untuk bertemu, menyepakati perjanjian damai. Perjanjian damai Helsinki pada Agustus 2005, menjadi tonggak sejarah baru masa depan Aceh. Perjanjian damai yang ditandangi karena tekanan Internasional ini, memberi dampak positif terhadap Aceh, salah satunya Aceh memiliki kewenanga

Inilah Daftar Kekejaman Raja-raja di Nusantara

SEJARAH kerajaan di Nusantara tidak hanya berisi catatan soal kebesaran dan jatuh bangunnya raja-raja mereka. Tidak semua raja-raja tersebut mampu berlaku adil dan bijaksana. Kekuasaan absolut menjadi ajang mempertunjukkan kelaliman. Berikut ini raja-raja dan kekejamannya yang pernah tercatat dalam sejarah Nusantara. Kertajaya Memaksa Brahmana untuk Menyembahnya Raja Kediri Kertajaya alias Dangdang Gendis (memerintah 1194-1222) menyatakan diri sebagai dewa dan memerintahkan rakyat dan para pemuka agama menyembahnya. Kelakuannya tak seperti leluhurnya, Airlangga, pendiri kerajaan Kahuripan, yang terkenal karena toleransi beragama antara Budha dan Hindu. Tak terima kelaliman Kertajaya, banyak kaum brahmana melarikan diri. “Para brahmana yang berpengaruh lari ke timur untuk beraliansi dengan Ken Arok, perebut tahta dari Janggala,” tulis Ann R. Kinney dalam  Worshipping Siva and Buddha: The Temple Art of East Java . Perang besar terjadi pada 1222, pasukan Kertajaya kalah. K