Skip to main content

Anies - Sandi banjir dukungan. Kali ini dari Majelis Taklim se-Jakarta

Kampanye Akbar Anies-Sandi di lapangan Banteng. Minggu ( 5/2/2017 ). foto : Antara


Seperti yang sudah kita ketahui bersama, KPUD Jakarta telah merilis hasil rekapitulasi suara pilgub Jakarta, dimana hanya ada dua pasangan calon yang memastikan lolos ke putaran ke-2 pilkada DKI Jakarta yang akan datang, yakni pasangan no urut 1 Ahok-Jarot dan pasangan no urut 3 Anies-Sandi.
Anies-Sandi yang memperoleh hasil 2.197.333 suara atau 39,95 persen, mulai menggalang dukungan dari beberapa partai politik yang mengusung pasangan Agus-Sylvi. Tak hanya partai politik, pasangan Anies-Sandi juga mulai menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat.
Namun kali ini, pasangan no urut 3 ini banjir dukungan, salah satunya dari Badan Koordinasi Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia.
Seperti dilansir Antara News, Kamis ( 9/03/2017 ), Ratusan ibu-ibu majelis taklim se-Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Kami mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Anies-Sandi yang mewakili kapasitas calon gubernur dan wakil gubernur Muslim untuk Jakarta," kata Ketua Umum Badan Koordinasi Majelis Taklim Dewan Masjid Indonesia Ustadzah Nurdiyati di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut Nurdiyati, pasangan Anies-Sandi merupakan sosok yang mampu menjadi pemimpin teladan, santun, mengayomi dan berpihak pada rakyat kecil.

Karena itu, Nurdiyati mengatakan deklarasi bertajuk "Ustadzah Membela Negeri Mendukung Pasangan Anies-Sandi" itu membawa pesan kemenangan untuk memberikan kenyamanan bagi seluruh warga Jakarta.

"Kembalikan hak yang dirampas. Dirikan kembali masjid yang dihancurkan. Tumbuhkan keakraban antara si miskin dan si kaya yang akan selalu saling membutuhkan," tuturnya.
Menanggapi dukungan tersebut, Anies menyampaikan aspirasi dan ucapan terima kasih. Dia menyatakan kepercayaan tersebut menguatkan ikhtiarnya untuk bersama-sama mengubah Jakarta sebagai rumah bagi warganya. ( dewa samodro/antara )

Comments

Popular posts from this blog

4 tokoh komunis indonesia yang terlahir dari keluarga religius

Akhir akhir ini isu komunis begitu sensitif di negara kita. Gerakan komunis yang direpresentatifkan melalui Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai organisasi terlarang, diisukan bangkit kembali setelah kematiannya hampir setengah abad yang lalu. Momok mengerikan tentang kisah kekejaman PKI melalui rangkaian cerita sejarah terbitan orde baru, seakan membekas hingga generasi saat ini. Rezim orde baru dirasa sukses membuat diaroma kekejaman PKI, mengemasnya dalam berbagai cerita mencekam hingga menfilmkannya sebagai film tontonan wajib tuk semua kalangan setiap tanggal 30 september, selama 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Seorang komunis selalu diidentikan dengan seorang atheis. Ateis atau ateisme dan komunis atau komunisme seakan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah...

Ini dia Sederet nama Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dilingkungan kekuasaan birokrasi

Aceh pernah mengalami konflik bersenjata selama berpuluh puluh tahun. Adanya kekecewaan terhadap kekuasaan orde baru di Jakarta, menjadi penyebab sebagian masyarakat sipil aceh berjuang mengangkat senjata untuk melawan. Kecendrungan sistem sentralistik orde baru, serta pembagian Sumber daya alam yang tak adil kepada rakyat Aceh, mendorong beberapa tokoh untuk berjuang melepaskan aceh dari bagian NKRI.  foto : wikipedia Adalah Hasan Tiro, tokoh yang disegani rakyat Aceh ini, kemudian membentuk Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) pada tahun 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Kini konflik Aceh telah usai. Peristiwa Tsunami besar diakhir 2004, memaksa kedua belah pihak antara pemerintah RI dan GAM untuk bertemu, menyepakati perjanjian damai. Perjanjian damai Helsinki pada Agustus 2005, menjadi tonggak sejarah baru masa depan Aceh. Perjanjian damai yang ditandangi karena tekanan Internasional ini, memberi dampak positif terhadap Aceh, salah satunya Aceh memiliki kewen...

Kisah Mbah Parino, Romusha Korban Jepang

Pendengarannya memang sudah tidak berfungsi sempurna. Ingatannya pun memudar. Dia hanya menggelengkan kepala ketika ditanya usianya. Parino –dalam Kartu Tanda Penduduk seumur hidup– lahir di Purworejo, 1 Februari 1917. Sementara data Romusha Kecamatan Bayah, mencatat nama Amat Parino kelahiran 1924 di tempat sama. Ini hanya sedikit kisah peluangan saya ke Bayah, Kabupaten Lebak, Banten Selatan, Sabtu-Minggu (26-27 Juli 2008)…. Bayah menjadi tempat berkumpulnya Romusha dan pegawai pertambangan sejak Jepang mengeksploitasi tambang batu bara 1 April 1943. Pada awal penambangan, sekitar 20 ribu orang datang dari Jawa Tengah dan Timur, termasuk Parino ini. Parino bekerja sebagai penggali lubang penambangan di Gunung Madur, sekitar 10 kilometer dari Bayah. Dengan luas sekitar 15 ribu hektare, Bayah menjadi satu-satunya tempat yang mengandung batu bara di Pulau Jawa sebelum Jepang datang. Belanda bahkan sudah memberikan izin membuka tambang kepada perusahaan s...