Skip to main content

7 pemain naturalisasi yang sukses meraih trophy internasional bersama negara yang dibelanya.







Naturalisasi pemain asing untuk menghuni posisi tim nasional masih menjadi polemik. Tidak hanya timnas indonesia saja, dibeberapa negara eropa dan amerika latin, naturalisasi pemain dari luar negeri selalu menuai kritik keras. Publik seakan menyoroti kegagalan federasi sepakbola negara mereka yang gagal melahirkan talenta lokal.
Berikut daftar pemain naturalisasi yang sukses meraih trophy bersama negara yang dibelanya.  Siapa saja mereka ?

1. Mauro Camoranesi





Pemain kelahiran Tandil, Argentina 1976 ini mengantongi kewarganegaraan ganda sebelum pindah dari liga Meksiko ke Verona di Italia pada 2000. Tiga tahun kemudian, Camoranesi memulai debut internasionalnya bersama timnas italia. Camoranesi kemudian mengantungi lebih dari 50 caps bersama Azzurri dan menjadi bagian vital dari tim yang menjuarai Piala Dunia 2006. El Cholo, begitu julukannya kini pensiun dari timnas italia dan memperkuat Racing Club di negara kelahirannya. tahun 2015 lalu, dikabarkan pensiun, dan resmi melatih klub atletico tigre di liga argentina.

2. Pepe





Kepler Laveran Lima Ferreira atau yang lebih dikenal dengan panggilan pepe, adalah pemain kelahiran Brazil yang kini menghuni skuad timnas portugal. pemain yang lahir marcelo, brazil 1983, saat ini masih memperkuat klub papan atas eropa bersama Real Madrid.
Pemain yang terkenal bengal kepunyaan Real Madrid ini hijrah ke Portugal pada tahun 2001 untuk bermain di klub Maritimo. Kemudian  Ia pindah ke klub tersohor Portugal FC Porto dan akhirnya mulai dilirik klub klub besar. Karena dia merasa talentanya tak dihargai oleh Negara asalnya Brazil, maka Pepe akhirnya memutuskan untuk berpindah kewarga negaraan menjadi warga negara Portugal. Bersama Portugal, ia turut mempersembahkan piala eropa 2016.
3. Marcos Senna



Sama seperti  rekannya dari Brazil, Pepe, Marcos Senna memutuskan untuk hengkang dari Negara kelahirannya tersebut. Setelah lama membela klub spanyol, akhirnya dia memutuskan untuk menjadi warga Negara spanyol. Prestasi tertingginya adalah saat bermain 90 menit penuh di final Piala Dunia 2010. Dan  memenangkan pertandingan final atas Belanda.
4. Patrick Vieira



Vieira adalah legenda arsenal dan timnas Prancis. Lahir di Dakkar, Senegal , 23 Juni 1976. Saat berusia 8 tahun, orang tuanya pindah ke Prancis dan diberi kewarganegaraan Prancis, karena kakeknya saat itu masih aktif dalam angkatan darat Prancis.
Meskipun boleh membela timnas negara asal kelahirnnya senegal, Vieira lebih memilih membela timna Prancis. Dia tampil sebanyak 107 pertandingan bersama Prancis, dan ikut mempersembahkan trophy Piala dunia 1998 dan Euro 2000.
 5. Marcel Desaily
Sama seperti mantan koleganya di timnas prancis Patrick vieira, Desailly sebenarnya bukan warga negara prancis dan terlahir di negeri menara eiffel tersebut. Ia lahir di ghana pada tahun 1968. Mantan bek milan ini pindah ke prancis saat usia 4 tahun, mengikuti kepindahan ibunya yang menikah dengan seorang diplomat asal prancis. Marcel desailly melakukan debut pertamanya bersama timnas prancis pada tahun 1993,  dan merasakan manisnya juara piala dunia 1998 dan euro 2000 bersama Prancis.
6. Fredi Bobic
Fredi Bobic adalah campuran Kroatia dan Slovenia. Lahir di maribor, Slovenia pada tahun 1971 ini dari ayahnya yang berkebangsaan Slovenia dan ibunya yang berkewarganegaraan Kroatia. Ia mengikuti orang tuanya bermigrasi ke Jerman dan menetap di Stuttgart. Menjadi top skor bundes liga pada musim 1995 dan 1996, memuluskan langkahnya untuk mencicipi bangku timnas Jerman, dan meraih Trophy piala eropa 1996 di inggris pada saat itu.
7. Guillermo Franco

Pemain kelahiran Argentina Tahun 1976 ini sempat menuai polemik dan protes dari media lokal, ketika Pelatih meksiko saat itu bersikeras memasukkan namanya dalam daftar pemain yang dipersiapkan untuk menghadapi piala dunia di Jerman 2006. Lahir dan besar di Argentina, Guillermo tidak memiliki sama sekali darah Meksiko. Kepindahannya 3 tahun ke meksiko jelang helatan piala dunia 2006, membuat karir professionalnya begitu cemerlang. Ini pula yang menyebabkan federasi sepak bola meksiko " ngotot" tuk menaturalisasi kewarganegaraannya dan memberikan paspor. Alhasil, 2009 Guillermo merupakan bagian dari skuad timnas Meksiko yang meraih Piala Emas Zona CONCACAF.

Comments

Popular posts from this blog

4 tokoh komunis indonesia yang terlahir dari keluarga religius

Akhir akhir ini isu komunis begitu sensitif di negara kita. Gerakan komunis yang direpresentatifkan melalui Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai organisasi terlarang, diisukan bangkit kembali setelah kematiannya hampir setengah abad yang lalu. Momok mengerikan tentang kisah kekejaman PKI melalui rangkaian cerita sejarah terbitan orde baru, seakan membekas hingga generasi saat ini. Rezim orde baru dirasa sukses membuat diaroma kekejaman PKI, mengemasnya dalam berbagai cerita mencekam hingga menfilmkannya sebagai film tontonan wajib tuk semua kalangan setiap tanggal 30 september, selama 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Seorang komunis selalu diidentikan dengan seorang atheis. Ateis atau ateisme dan komunis atau komunisme seakan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah...

Ini dia Sederet nama Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dilingkungan kekuasaan birokrasi

Aceh pernah mengalami konflik bersenjata selama berpuluh puluh tahun. Adanya kekecewaan terhadap kekuasaan orde baru di Jakarta, menjadi penyebab sebagian masyarakat sipil aceh berjuang mengangkat senjata untuk melawan. Kecendrungan sistem sentralistik orde baru, serta pembagian Sumber daya alam yang tak adil kepada rakyat Aceh, mendorong beberapa tokoh untuk berjuang melepaskan aceh dari bagian NKRI.  foto : wikipedia Adalah Hasan Tiro, tokoh yang disegani rakyat Aceh ini, kemudian membentuk Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) pada tahun 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Kini konflik Aceh telah usai. Peristiwa Tsunami besar diakhir 2004, memaksa kedua belah pihak antara pemerintah RI dan GAM untuk bertemu, menyepakati perjanjian damai. Perjanjian damai Helsinki pada Agustus 2005, menjadi tonggak sejarah baru masa depan Aceh. Perjanjian damai yang ditandangi karena tekanan Internasional ini, memberi dampak positif terhadap Aceh, salah satunya Aceh memiliki kewen...

Kisah Mbah Parino, Romusha Korban Jepang

Pendengarannya memang sudah tidak berfungsi sempurna. Ingatannya pun memudar. Dia hanya menggelengkan kepala ketika ditanya usianya. Parino –dalam Kartu Tanda Penduduk seumur hidup– lahir di Purworejo, 1 Februari 1917. Sementara data Romusha Kecamatan Bayah, mencatat nama Amat Parino kelahiran 1924 di tempat sama. Ini hanya sedikit kisah peluangan saya ke Bayah, Kabupaten Lebak, Banten Selatan, Sabtu-Minggu (26-27 Juli 2008)…. Bayah menjadi tempat berkumpulnya Romusha dan pegawai pertambangan sejak Jepang mengeksploitasi tambang batu bara 1 April 1943. Pada awal penambangan, sekitar 20 ribu orang datang dari Jawa Tengah dan Timur, termasuk Parino ini. Parino bekerja sebagai penggali lubang penambangan di Gunung Madur, sekitar 10 kilometer dari Bayah. Dengan luas sekitar 15 ribu hektare, Bayah menjadi satu-satunya tempat yang mengandung batu bara di Pulau Jawa sebelum Jepang datang. Belanda bahkan sudah memberikan izin membuka tambang kepada perusahaan s...