foto : wikipedia
Menyusup, mengumpulkan informasi tentang
segala aktifitas serta memetakan situasi lapangan dan kondisi markas
pertahanan musuh itulah tugas mereka yang berprofesi sebagai mata-mata.
Tak pernah takut meski pekerjaannya ini sangat berbahaya dan rentan
membahayakan nyawanya sendiri. Keberanian yang mereka lakukan bukanlah
hanya untuk kepentingan satuan militer semata saja namun demi pengabdian
dan rasa patriotisme kepada negaranya. Seperti yang kita tahu profesi
mata-mata seringkali digunakan untuk mencuri data base teknologi dan
sabotase kekuatan musuh meski harus menempuh berbagai cara yang dapat
dikatakan nekat alias mati konyol.
Dan yang paling mengejutkan, kegiatan spionase atau mata-mata yang sudah berlangsung selama berabad-abad ini bukan hanya dilakukan oleh pria saja. Tapi juga dilakukan oleh kaum hawa seperti ini, dalam menjalankan tugasnya mereka tak hanya mengandalkan paras wajahnya yang cantik, namun kepintaran, keberanian dan cara mereka memikat hati agar dapat diterima dan bergabung dengan kelompok 'musuh' itulah yang sangat menakjubkan. Namun konsekuensi dari itu semua bila identitas asli mereka terungkap, mereka harus siap untuk ditangkap, disiksa, dipenjara seumur hidup bahkan sampai dieksekusi mati oleh musuh.
foto : pinterest
Contohnya Anna Chapman (foto diatas), agen mata mata dari Rusia yang tertangkap oleh FBI saat menyusup ke lingkaran kelompok
elit politik pemerintahan Amerika Serikat. Beruntung dirinya tidak
dihukum mati dan dapat dibebaskan dengan kesepakatan pertukaran antara
mata-mata Rusia dengan mata-mata Amerika.
berikut ke 10 agen intelijen wanita terbaik didunia :
1. Violette Szabo Agen Intelijen Inggris, Special Operations Executive
Violette Szabo, wanita cantik
kelahiran 26 Juni 1921 adalah seorang agen rahasia wanita Inggris pada
masa Perang Dunia ke II. Violette Szabo terkenal karena tembakannya yang
selalu tepat dan jitu dalam Operasi Khusus. Rekannya sesama intelijen Special Operations Executive (SOE), Odette Churchil mengatakan bahwa Violette adalah 'yang paling berani di antara kami semua'.
foto : dailymail.co.uk
Dia lahir di Paris, Perancis pada 26 Juni 1921 dari hasil pernikahan wanita berdarah Perancis dengan
seorang pria Inggris. Ayahnya yang seorang supir taxi bertemu dengan
ibunya pada masa setelah perang dunia I. Keluarganya pindah ke London
dan Violette bersekolah di Brixton sampai usia 14 tahun. Dalam
penyamarannya, Violette bekerja sebagai counter parfum pada departemen
store Bon March, Brixton, pada masa awal perang dunia II. Dan di sebuah
parade Bastille Day di London tahun 1940, Violette bertemu dengan
Etienne Szabo. Ettine adalah seorang perwira Perancis keturunan
Hungaria.
Violette yang saat itu berusia 19
tahun dan Etienne yang berusia 31 tahun memutuskan untuk menikah.
Keduanya menikah pada tanggal 21 Agustus 1940. Etienne meninggal dunia
karena luka dada yang diperolehnya pada pertempuran Al-Alamein pada
bulan oktober 1942. Dia meninggal sebelum sempat melihat kelahiran
putrinya, anak pertama hasil perkawinannya. Kematian Sang suami membuat
Violette memutuskan untuk bergabung dengan Auxiliary Territorial
Service, agen khusus Intelijen Inggris, Special Operations Executive (SOE) sebagai cara terbaik untuk melawan musuh yang membunuh suaminya.
Violette kemudian sukarela menawarkan diri
untuk ditugaskan ke Prancis. Di masa Perang Dunia II, dengan berparasut
Violette menyelinap di luar daerah Limoges, Prancis, pada Juni 1944. Dia
segara bergabung dengan jaringan perlawanan lokal untuk menyabotase
jalur komunikasi Jerman. Violette dan kelompoknya sedang dalam
perjalanan dengan mobil dan melewati jalan yang diblokir tentara Jerman.
Letusan bersenjata pun tak terelakkan. Violette melindungi kelompoknya,
dengan melakukan perlawanan menggunakan senjata Sten sampai amunisinya
habis. Dia lalu ditangkap, dibawa ke markas pusat Gestapo, polisi
rahasia Jerman. Violette disiksa, namun itu tak membuatnya membocorkan
informasi sepatah kata pun.
Violette kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Ravebsbruck dan dieksekusi mati tahun 1945, tepat saat ia berusia 23 tahun. Setelah perang dunia berakhir putri Violette, Tania menerima penghargaan anumerta George Cross untuk ibunya yang diserahkan oleh Kerajaan Inggris. Kiprahnya diabadikan dalam buku dan film berjudul 'Carve Her Name with Pride'.
Violette kemudian dipindahkan ke kamp konsentrasi Ravebsbruck dan dieksekusi mati tahun 1945, tepat saat ia berusia 23 tahun. Setelah perang dunia berakhir putri Violette, Tania menerima penghargaan anumerta George Cross untuk ibunya yang diserahkan oleh Kerajaan Inggris. Kiprahnya diabadikan dalam buku dan film berjudul 'Carve Her Name with Pride'.
2. Mata Hari, Ratu Intel Berdarah Jawa Indonesia, The Greatest Woman Spy
foto : Histomil.com
Hari itu, 15 Oktober 1917, berpakaian
hitam-hitam, Mata Hari menghadapi 15 algojo regu tembak. Eksekusi pun
dimulai. Sebuah peluru menembus jantungnya, satu peluru lainnya lalu
ditembakkan ke telinganya, menembus batok kepala. Ia tewas dalam usianya
yang ke 41 tahun.
Hidup legenda mata-mata perempuan dalam sejarah intelijen berakhir 96 tahun yang lalu. Namun, tidak dengan kisahnya. Mata Hari akan tetap dikenang sebagai legenda, The Greatest Woman Spy ratunya mata-mata. Setelah nyawa hilang dari raga, tak ada keluarga yang mengklaim jasadnya. Tubuh Mata Hari berakhir di meja praktek fakultas kedokteran. Sementara kepalanya disimpan di Museum Anatomi Paris. Pada tahun 2000 diketahui bahwa kepala itu menghilang, mungkin raib saat museum itu dipindahkan pada 1954.
Hidup legenda mata-mata perempuan dalam sejarah intelijen berakhir 96 tahun yang lalu. Namun, tidak dengan kisahnya. Mata Hari akan tetap dikenang sebagai legenda, The Greatest Woman Spy ratunya mata-mata. Setelah nyawa hilang dari raga, tak ada keluarga yang mengklaim jasadnya. Tubuh Mata Hari berakhir di meja praktek fakultas kedokteran. Sementara kepalanya disimpan di Museum Anatomi Paris. Pada tahun 2000 diketahui bahwa kepala itu menghilang, mungkin raib saat museum itu dipindahkan pada 1954.
Keturunan Belanda-Jawa
Mata Hari lahir dengan nama Margaretha Geertruida 'Grietje' Zelle MacLeod pada 7 Agustus 1876 dari pasangan pengusaha minyak Belanda-Jawa yang sukses. Margaretha alias Mata Hari tumbuh sebagai remaja bertubuh tinggi, payudaranya kecil. Namun, tubuhnya eksotis membuatnya punya daya tarik tersendiri. Rambutnya hitam dan kulitnya coklat, itu pengaruh darah Jawa dari sang Ibu yang mengalir di dalam tubuhnya.
Kebangkrutan bisnis ayahnya pada 1889, mengubah kehidupannya secara drastis. Orangtuanya bercerai, tak lama ibunya pun meninggal dan dia dikeluarkan dari sekolah calon guru taman kanak-kanak karena skandal tak senonoh dengan kepala sekolahnya. Hidup morat-marit, saat usia 18 tahun, Margaretha menikahi seorang pegawai militer Belanda, Rudolf John MacLeod, yang 20 tahun lebih tua. Pernikahan itu menuntut takdirnya ke Jawa, negeri leluhurnya. Dia tinggal di Ambarawa, Jawa Tengah. Dia juga pernah tinggal di Sumatera.
Di Jawa, dia menemukan dunianya belajar tarian Jawa dan tak seperti nyonya-nyonya Belanda lainnya, dia gemar memakai sarung. Ketika berkorespondensi dengan kawan dan kerabat, dia memakai nama alias, Mata Hari, yang artinya Sang Surya, Matahari. Kelak nama itulah yang membuatnya populer dan dikenal dunia. Malang, kehidupannya di tanah jajahan jauh dari membahagiakan. Anak lelakinya tewas, dia bercerai dengan suaminya yang gemar mabuk dan main perempuan sekaligus terlalu cemburu dengan pesona yang dimiliki istrinya itu sampai ia sering dipukuli oleh sang suami.
Sejarah Perjalanan Matahari Menjadi Mata-mata
Takdir Margaretha menjadi mata-mata diawali kepindahannya ke Paris, Perancis. Setelah jadi pemain sirkus, Margaretha banting setir jadi penari erotis. Di panggung dia memakai nama Mata Hari. Dengan daya tarik sensualnya, Mata Hari menjelma jadi sosok yang dikenal. Dia punya hubungan intim dengan pejabat militer, politisi, dan orang-orang berpengaruh, bahkan jadi 'simpanan' putra mahkota Jerman saat itu koneksinya ini memungkinkan dia bepergian melintasi batas-batas negara.
Saat jadi penari telanjang di Berlin, Mata Hari dikabarkan direkrut agen rahasia Jerman. Beberapa penulis biografi, misalnya, Erika Ostrovsky yakin bahwa Mata Hari pernah menjalani pelatihan di sekolah mata-mata Jerman di Antwerp, Belgia. Oleh Jerman, dia disebut dengan kode 'H21'. Selain jadi mata-mata Jerman, Mata Hari juga direkrut menjadi mata-mata Prancis yang dia lakukan demi uang agar bisa hidup bersama kekasihnya yang asal Rusia, Vladmir Masloff.
Mata Hari lahir dengan nama Margaretha Geertruida 'Grietje' Zelle MacLeod pada 7 Agustus 1876 dari pasangan pengusaha minyak Belanda-Jawa yang sukses. Margaretha alias Mata Hari tumbuh sebagai remaja bertubuh tinggi, payudaranya kecil. Namun, tubuhnya eksotis membuatnya punya daya tarik tersendiri. Rambutnya hitam dan kulitnya coklat, itu pengaruh darah Jawa dari sang Ibu yang mengalir di dalam tubuhnya.
Kebangkrutan bisnis ayahnya pada 1889, mengubah kehidupannya secara drastis. Orangtuanya bercerai, tak lama ibunya pun meninggal dan dia dikeluarkan dari sekolah calon guru taman kanak-kanak karena skandal tak senonoh dengan kepala sekolahnya. Hidup morat-marit, saat usia 18 tahun, Margaretha menikahi seorang pegawai militer Belanda, Rudolf John MacLeod, yang 20 tahun lebih tua. Pernikahan itu menuntut takdirnya ke Jawa, negeri leluhurnya. Dia tinggal di Ambarawa, Jawa Tengah. Dia juga pernah tinggal di Sumatera.
Di Jawa, dia menemukan dunianya belajar tarian Jawa dan tak seperti nyonya-nyonya Belanda lainnya, dia gemar memakai sarung. Ketika berkorespondensi dengan kawan dan kerabat, dia memakai nama alias, Mata Hari, yang artinya Sang Surya, Matahari. Kelak nama itulah yang membuatnya populer dan dikenal dunia. Malang, kehidupannya di tanah jajahan jauh dari membahagiakan. Anak lelakinya tewas, dia bercerai dengan suaminya yang gemar mabuk dan main perempuan sekaligus terlalu cemburu dengan pesona yang dimiliki istrinya itu sampai ia sering dipukuli oleh sang suami.
Sejarah Perjalanan Matahari Menjadi Mata-mata
Takdir Margaretha menjadi mata-mata diawali kepindahannya ke Paris, Perancis. Setelah jadi pemain sirkus, Margaretha banting setir jadi penari erotis. Di panggung dia memakai nama Mata Hari. Dengan daya tarik sensualnya, Mata Hari menjelma jadi sosok yang dikenal. Dia punya hubungan intim dengan pejabat militer, politisi, dan orang-orang berpengaruh, bahkan jadi 'simpanan' putra mahkota Jerman saat itu koneksinya ini memungkinkan dia bepergian melintasi batas-batas negara.
Saat jadi penari telanjang di Berlin, Mata Hari dikabarkan direkrut agen rahasia Jerman. Beberapa penulis biografi, misalnya, Erika Ostrovsky yakin bahwa Mata Hari pernah menjalani pelatihan di sekolah mata-mata Jerman di Antwerp, Belgia. Oleh Jerman, dia disebut dengan kode 'H21'. Selain jadi mata-mata Jerman, Mata Hari juga direkrut menjadi mata-mata Prancis yang dia lakukan demi uang agar bisa hidup bersama kekasihnya yang asal Rusia, Vladmir Masloff.
Tertangkap dan Dieksekusi Mati
Masalah datang pada bulan Januari 1917, saat atase militer Jerman di Madrid mengirim pesan radio ke Berlin menggambarkan kegiatan mata-mata Jerman dengan kode nama H 21. Pesan itu disadap agen mata-mata Perancis. Dari informasi-informasi itu, diduga kuat H 21 adalah Mata Hari. Pada 13 Februari 1917, Mata Hari dicokok aparat Prancis. Tuduhannya, agen ganda.
'Saya tidak bersalah, kata Mata Hari saat diinterogasi, tegas. 'Seseorang sedang mempermainkan saya - kontra spionase Perancis. Saya sedang dalam tugas mata-mata dan saya bertindak hanya dalam perintah itu,'kata dia, seperti dimuat laman www.mata-hari.com. Pembelaannya mentah. Ratu erotis itu lalu diadili dengan dakwaan menjadi mata-mata Jerman dan bertanggung jawab atas kematian 50.000 tentara. Dia diputus bersalah.
Kisah hidup penari erotis itu berakhir tragis, namun ia menjelma jadi legenda. Mata Hari mewakili gambaran seorang 'femme fatale' perempuan penakluk kaum adam yang pesonanya menuntunnya ke akhir kematian yang tragis. Ketika dieksekusi mati Mata Hari menolak memakai penutup mata, ia sangat berani dan siap menanti datangnya peluru dari regu tembak yang akan mengakhiri hidupnya. Dalam catatan sejarah Mata Hari dikenal sebagai salah satu agen rahasia wanita terbaik dunia.
Masalah datang pada bulan Januari 1917, saat atase militer Jerman di Madrid mengirim pesan radio ke Berlin menggambarkan kegiatan mata-mata Jerman dengan kode nama H 21. Pesan itu disadap agen mata-mata Perancis. Dari informasi-informasi itu, diduga kuat H 21 adalah Mata Hari. Pada 13 Februari 1917, Mata Hari dicokok aparat Prancis. Tuduhannya, agen ganda.
'Saya tidak bersalah, kata Mata Hari saat diinterogasi, tegas. 'Seseorang sedang mempermainkan saya - kontra spionase Perancis. Saya sedang dalam tugas mata-mata dan saya bertindak hanya dalam perintah itu,'kata dia, seperti dimuat laman www.mata-hari.com. Pembelaannya mentah. Ratu erotis itu lalu diadili dengan dakwaan menjadi mata-mata Jerman dan bertanggung jawab atas kematian 50.000 tentara. Dia diputus bersalah.
Kisah hidup penari erotis itu berakhir tragis, namun ia menjelma jadi legenda. Mata Hari mewakili gambaran seorang 'femme fatale' perempuan penakluk kaum adam yang pesonanya menuntunnya ke akhir kematian yang tragis. Ketika dieksekusi mati Mata Hari menolak memakai penutup mata, ia sangat berani dan siap menanti datangnya peluru dari regu tembak yang akan mengakhiri hidupnya. Dalam catatan sejarah Mata Hari dikenal sebagai salah satu agen rahasia wanita terbaik dunia.
3. Charlote de Sauve (1551- 30 September 1617)
Charlote
de Sauve ditugaskan sebagai mata-mata dengan menjadi kekasih Marguerite
de Valois, Joseph Boniface de La Mle dan Annibal de Coconnas yang
terlibat dalam konspirasi tahun 1574. Pada tahun 1575, Catherine de
Medici bekerja sama dengan putra sang Ratu, Henry III. Mereka mengirim
Charlote de Sauve untuk merayu sang putra bungsu Franois, seorang
bangsawan Alenon. Charlote ditugaskan untuk memprovokasi permusuhan
antara dua orang bersaudara yaitu Sang Raja dan sang adik bungsu agar
mereka tidak melakukan konspirasi.
Charlotte akhirnya menjadi selir
Franois dan mulai menjalankan misi dengan membuat keretakan hubungan
Franois dengan teman-teman terdekatnya. Menurut memoar Marguerite 'Charlotte
de Sauve treated both of them [Navarre and Alenon] in such a way that
they became extremely jealous of each other, to such a point that they
forgot their ambitions, their duties and their plans and thought of
nothing but chasing after this woman.'
Memoar tersebut setidaknya
menceritakan keberhasilan Charlotte memecah-belah Navarre dan Franois.
Keduanya menjadi saling cemburu satu sama lain dan akhirnya tidak
memikirkan apa-apa lagi selain bersaing untuk mendapatkan sang wanita
pujaan hati, Charlotte de Sauve.
4. Liu Hulan
Liu Hulan
adalah seorang wanita muda nan cantik yang dilahirkan di desa
Yunzhouxi, Wenshui, propinsi Shanxi, Cina tahun 1932. Dia adalah
mata-mata wanita selama perang saudara Cina antara Kuomintang dan partai
komunis. Liu Hulan tercatat bergabung dengan partai komunis tahun 1946
dalam asosiasi wanita yang bekerja dalam mendukung tentara pembebasan.
Liu Hulan berkontribusi dalam berbagai
kegiatan seperti menyediakan makanan bagi tentara pembebasan kedelapan,
menyampaikan pesan rahasia, dan memperbaiki sepatu boot dan seragam
para tentara. Kehidupan dan kematian Liu Hulan telah menjadi simbol
keberanian dari orang-orang Cina. Kisah tentang Liu Hulan seringkali
disampaikan sebagai penghormatan kepada perjuangan pertahanan dan
pengorbanan yang dilakukan untuk membebaskan Cina dari kekuasaan bangsa
asing.
5. Noor Inayat Khan (1 January 1914 13 September 1944)
Noor
adalah operator radio wanita pertama yang menyadap Paris. Dia merupakan
salah satu wanita yang dianugerahi Croix de Guerre and the George Cross,
medali penghargaan dari sebuah operasi khusus. Dua wanita lain yang
menerima medali adalah Odette Hallowes and Violette Szabo. Keduanya
lebih dikenal dunia karena adanya film hollywood yang mengangkat cerita
mereka. Hal yang berbeda terjadi pada Noor, yang seolah-olah hanya
menjadi catatan kaki sejarah.
Tahun 2012, patung Noor dibangun di
London Gordon Square. Sebuah patung wanita Asia sekaligus wanita Muslim
pertama yang dibangun di Inggris. Noor adalah keturunan Sultan Tipu,
penguasa abad ke-18 yang terkenal di India Selatan. Dikenal sebagai
Tiger dari Mysore, dia dibesarkan oleh ayahnya Hazrat Inayat Khan,
seorang pengkhotbah sufi dan musisi.
Noor dilatih sebagai agen rahasia,
yang diberikan pelatihan senjata, menembak dan membunuh. Sampai akhirnya
dia diterbangkan ke Paris di bawah nama kode Madeleine. Saat jaringan
mata-matanya runtuh di Paris, dia mampu bertahan selama tiga bulan. Pada
bulan Oktober 1943 dia tertangkap dan kemudian dipenjara dan menantang
sampai akhir hayatnya dengan meneriakkan 'Liberte' sebelum sebuah peluru
menembus kepalanya.
6. Melita Norwood
Sebelum menjadi agen rahasia wanita, Melita Norwood sebenarnya adalah Pegawai negeri biasa di Inggris.
Tetapi kecenderungan Komunisnya Pada tahun 1937 menarik KGB (The
National Security Agency of The USSR) untuk merekrutnya dengan
memberikan misi sebagai mata-mata pada 1940-an di fasilitas rahasia
penelitian nuklir Inggris (British Non-Ferrous Metals Research
Association) dengan nama sandi "Holaâ ".
Hal ini mampu memberinya akses ke dokumen-dokumen rahasia yang sangat sensitif seperti salah satunya adalah skema untuk British bom atom pada tahun 1945. Kegiatan spionase pertama kalinya diungkapkan kepada publik oleh Vasili Mitrokhin pada tahun 1999. Pada waktu itu juga terungkap bahwa pemerintah Inggris sebenarnya telah mengetahui statusnya Norwood sejak Pembredelan dan pencekalan tulisan-tulisan kontroversi Mitrokhin pada 1992, tetapi Inggris telah memutuskan untuk tidak membesarkan masalah ini.
Hal ini mampu memberinya akses ke dokumen-dokumen rahasia yang sangat sensitif seperti salah satunya adalah skema untuk British bom atom pada tahun 1945. Kegiatan spionase pertama kalinya diungkapkan kepada publik oleh Vasili Mitrokhin pada tahun 1999. Pada waktu itu juga terungkap bahwa pemerintah Inggris sebenarnya telah mengetahui statusnya Norwood sejak Pembredelan dan pencekalan tulisan-tulisan kontroversi Mitrokhin pada 1992, tetapi Inggris telah memutuskan untuk tidak membesarkan masalah ini.
7. Brita Tott
Pada 1442, seorang putri bangsawan Denmark,
Brita Tott, menikah dan masuk ke dalam keluarga kerajaan Swedia. Satu
dekade kemudian, Swedia berperang melawan Denmark, Posisi Tott sebagai
mata-mata merupakan tindakan sempurna untuk tanah airnya. salah satunya
Beliau terlibat dalam konspirasi untuk membunuh raja Swedia saat itu,
yaitu Raja Charles VIII. Ia juga seorang kurir yang lulus mengungkap
rahasia militer Denmark yang hendak menghancurkan keluarganya, juga
mengkhianati setiap gerakan militer Swedia.
Sayangnya
tindakan-tindakan Brita lebih cepat diketahui oleh Charles VIII. Atas
pengkhianatannya itu, dia dihukum akan dibakar di tiang pancang. Hukuman
ini tidak terlaksana karena kemudian diubah menjadi hukuman 'Walling'
dan kemudian membiarkannya hidup dengan menghabiskan hari-hari
terakhirnya di negara asalnya, Denmark.
Sebagai seorang putri yang cantik, kaya
raya dan mempunyai hubungan dekat dengan anggota-anggota lama aristokrat
Jerman pada tahun 1930-an, membuat Putri Stephanie bergerak dengan
mudah di dalam kalangan elit London. Keahliannya bersosialisasi itu
dimanfaatkan dengan baik untuk menggoda menteri-menteri kabinet sampai
ke dalam kerajaan Inggris saat itu. Dia akhirnya mengalihkan target
seksual menjadi spionase emas untuk Hitler dan Komando Tinggi Jerman.
Pecahnya Perang Dunia II mengakhiri kegunaannya sebagai mata-mata Jerman di London. Takut untuk tinggal di Inggris karena dia bekerja sebagai mata-mata, Stephanie pindah ke AS dengan mantan kekasihnya Fritz Wiedemann. Setelah tiba di Amerika dan berpisah dengan Wiedemann, Stephanie ditugasi oleh pemerintah setempat untuk membuat profil psikologis tentang Hitler, yang berjudul "Analisis Personality of Adolph Hitler " pada tahun 1943.
Pecahnya Perang Dunia II mengakhiri kegunaannya sebagai mata-mata Jerman di London. Takut untuk tinggal di Inggris karena dia bekerja sebagai mata-mata, Stephanie pindah ke AS dengan mantan kekasihnya Fritz Wiedemann. Setelah tiba di Amerika dan berpisah dengan Wiedemann, Stephanie ditugasi oleh pemerintah setempat untuk membuat profil psikologis tentang Hitler, yang berjudul "Analisis Personality of Adolph Hitler " pada tahun 1943.
9. Elizabeth Bentley
Mata-mata Partai Komunis Amerika Serikat,
padahal sebenarnya ia sedang bekerja untuk polisi rahasia Soviet, yang
sebenarnya tidak menguntungkan dirinya sebagai agent rahasia. Meskipun
demikian, selama Perang Dunia II, ia adalah salah satu mata-mata Soviet
paling sukses di Amerika Serikat, dengan memberikan informasi-informasi
tentang Nazi melalui militer Soviet.
Setelah kematian kekasihnya dan putus hubungan dengan Soviet, dia membangun jaringan mata-mata yang jauh lebih besar dari sebelumnya walaupun tidak mampu bertahan lama karena ia membelot dan memberikan nama-nama kepada FBI sekitar 150 mata-mata Uni Soviet, termasuk puluhan pegawai pemerintah AS.
Setelah kematian kekasihnya dan putus hubungan dengan Soviet, dia membangun jaringan mata-mata yang jauh lebih besar dari sebelumnya walaupun tidak mampu bertahan lama karena ia membelot dan memberikan nama-nama kepada FBI sekitar 150 mata-mata Uni Soviet, termasuk puluhan pegawai pemerintah AS.
10. Lona Cohen
Yang awalnya hukuman delapan tahun menjadi 20 tahun penjara tidak sempat terjadi karena Inggris menawarkan pertukaran mata-mata yang dikirimnya ke Uni Soviet. Sekembalinya ke Uni Soviet, Cohen diterima dengan suka cita dan menganggapnya patriot yang setia, termasuk dihormati dengan pejabat-pejabat Uni Soviet dengan memberikannya penghargaan Congressional Medal of Honor.
11. Virginia Hall
Pada tahun 1944, ia melarikan diri ke Spanyol dengan berjalan kaki dan bergabung dengan Office of Strategic Services of America sebelum kembali ke Perancis untuk melatih pasukan Perlawanan, mendirikan rumah-rumah aman dan mengumpulkan rahasia-rahasia intelijen militer Jerman yang tak ternilai. Salah satu hal yang mencengangkan ternyata dalam melakukan misinya tersebut, Hall menggunakan kaki palsu kayu! Dimana dia sudah menggunakannya sejak tahun 1930-an.
12. Krystyna Skarbek
Setelah perang, Skarbek mendapati dirinya ditinggalkan baik oleh negara asalnya (di bawah pendudukan Soviet) dan mantan organisasinya. Sudah tertimpa kemiskinan, dibunuh pula pada tahun 1952 oleh seorang yang pernah dia tolak cintanya di London.
13. Nancy Wake
Pada awalnya Nancy Wake bekerja sebagai seorang jurnalis di Prancis namun ketika Perang Dunia II meletus dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan secara sukarela, bergabung mendaftar menjadi interpol militer untuk Perlawanan Perancis, dan tak lama setelah itu, Wake mendirikan sebuah jaringan mata-mata yang sangat luas dan efektif sehingga Gestapo menaruh harga di kepalanya bernilai jutaan dolar. Keahliannya dalam spionase hanya oleh ketangkasan fisiknya, dia dituduh membunuh seorang tentara Jerman dengan tangan kosong.
Setelah perang, tak kurang dari lima negara menghormatinya dengan penghargaan sipil tertinggi, membuatnya di antara mata-mata wanita paling dihormati selama Perang Dunia II. Sahabat kejadiananeh.com betapa luar biasa bukan keberanian para wanita ini yang berprofesi sebagai spionase atau mata-mata. Pengabdian yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk nasionalisme dan patriotisme untuk negaranya sendiri, semoga kisah nyata 13 agen rahasia wanita terbaik dunia sepanjang sejarah ini dapat menambah wawasan pengetahuan anda.
sumber : http://www.kejadiananeh.com/2015/10/agen-rahasia-wanita-terbaik-dunia.html
Comments