Skip to main content

Kisah Bung Hatta yang Jarang Diketahui Banyak Orang


Jika dibandingkan dengan Bung Karno, Bung Hatta agak lebih tidak terkenal, jujur saja. Ketika semua orang tahu seluk beluk mendetail tentang sang Putra Fajar, orang-orang masih minim pengetahuan soal sosok proklamator kedua ini. Sekarang kalau tidak percaya coba anda sebutkan nama istri Bung Hatta? Pasti rata-rata tidak mengetahuinya. Sedangkan jika pertanyaan diganti nama istri Bung Karno, kita rata-rata bisa menyebut beberapa nama sekaligus.

Penting juga bagi kita untuk mengetahui siapa Bung Hatta beserta detail-detailnya. Pasalnya, beliau juga berperan sama besarnya seperti Bung Karno, terutama dalam upayanya memerdekakan bangsa ini. Bisa dibilang jika tanpanya mungkin saja proklamasi yang jadi titik balik bangsa ini takkan terjadi.

Sama seperti si pasangan sejatinya, Bung Karno, banyak hal-hal menarik yang bisa kita kulik dari hidup sang Wakil Presiden pertama ini. Nah, berikut adalah ulasan lebih dalam tentang kisah-kisah Bung Hatta yang mungkin tak banyak orang tahu.

Sama seperti Soekarno, Hatta juga Magnet bagi Wanita

Kalau dilihat-lihat, Bung Hatta sesungguhnya adalah pria yang cukup tampan. Badannya yang tegap dan sikapnya yang kalem, seakan melengkapi wajahnya yang murah senyum itu. Dengan modal seperti ini, masuk akal kalau Bung Hatta pada akhirnya digilai banyak wanita. Memang jarang diungkapkan, tapi adalah fakta kalau si bung satu ini digilai banyak wanita.





Bung Karno mungkin pemikat para gadis lokal, tapi kalau Bung Hatta berbeda. Ya, sosok proklamator satu ini adalah magnet para wanita bule. Salah satu buktinya adalah ketika beliau menempuh pendidikan di Belanda. Ketika itu, sosok Bung Hatta sering jadi bahan pembicaraan para pelajar wanita di sana. Bahkan Bung Hatta juga pernah digoda oleh salah satu murid tercantik di tempatnya menempuh pendidikan. Tapi, hasilnya nihil. Bung Hatta tak bergeming.


Bukan tak doyan wanita, tapi mencari pasangan bukanlah prioritasnya saat itu. Ya, Bung Hatta memilih serius mendalami studi karena inilah modal besarnya untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan.

Kisah Cinta Bung Hatta dan Rahmi Rachim

Cerita cinta Bung Hatta dan istrinya, Rahmi Rachim, mungkin tak seperti kisah romansa di novel-novel yang penuh liku dan plot, meskipun begitu kisahnya tetap indah. Beliau ini orangnya memang tak suka berbelit alias to the point. Makanya, dalam memilih istri ya demikian pula caranya. Dengan Rahmi, tak ada cerita cinta yang panjang. Diawali dari ketertarikan kemudian dipungkasi dengan Bung Karno yang meminta Rahmi untuk sang sahabat.





Tak butuh proses yang begitu lama juga dari lamaran ke pernikahan. Nah, soal pernikahan Bung Hatta ini ada banyak hal yang menarik. Misalnya tentang mas kawin beliau yang spesial. Ya, benda pengikat pernikahan itu adalah sebuah buku karangan beliau ketika dibuang di Digul tahun 1934 yang berjudul Alam Pikiran Yunani. Sungguh mas kawin yang luar biasa dan nilainya mungkin lebih berat dari seperangkat perhiasan sekalipun.

Bung Hatta ternyata Seorang Cat Lover Sejati

Sehebat-hebatnya Bung Hatta, beliau tetaplah manusia biasa yang juga melakukan kebiasaan layaknya orang lain. Soal peliharaan misalnya, ternyata beliau pun juga memilikinya. Ada banyak binatang yang beliau pelihara, tapi dari semuanya yang paling difavoritkannya adalah kucing.




Di mana pun beliau berada, entah di pengasingan atau rumah sendiri, yang pasti Bung Hatta selalu punya kucing. Jumlahnya sendiri pun biasanya lebih dari satu dan rata-rata kucingnya adalah ras biasa alias kampung. Meskipun kucing ras biasa, tapi beliau merawat kucing-kucingnya dengan sepenuh hati. Bahkan sampai diberi nama juga. Soal nama, beliau selalu memberikan julukan yang aneh-aneh, mulai Hitler, Mussolini, sampai Tito.

Proklamasi adalah Hadiah Ulang Tahun Terbesar Bung Hatta

12 Agustus mungkin bukan tanggal spesial bagi kita dan kebanyakan masyarakat Indonesia. Tapi, bagi Bung Hatta 12 Agustus adalah tanggal bersejarah. Ya, ini adalah tanggal di mana beliau berulang tahun. Di samping itu, di momen ini juga terjadi hal besar yang mungkin tak banyak orang tahu. Ya, 12 Agustus 1945 adalah masa di mana Jenderal Terauchi menyerahkan soal kemerdekaan kepada Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.




Bung Hatta sangat senang ketika itu, beliau bahkan sempat berujar, “Dalam hati kecilku aku menganggap kemerdekaan Indonesia itu sebagai hadiah jasaku sekian tahun lamanya untuk kemerdekaan Indonesia.” Memang, bagi seorang pejuang seperti beliau, tak ada hadiah yang lebih manis lagi selain buah dari perjuangan dalam hal ini yakni kemerdekaan.


Tentu akan jadi ulasan yang sangat panjang kalau kita mengulik semua detail kisah Bung Hatta. Kisah-kisah di atas hanya sebagai pengingat kepada kita semua jika Indonesia juga punya sosok seperti Bung Hatta yang mungkin jarang terlihat dan terdengar tapi andilnya luar biasa. Sama seperti Bung Karno, seribu ucapan terima kasih layak diberikan kepada beliau yang sudah berjuang demi bangsa ini, demi kemerdekaan ini.






sumber: bombastic.com







Comments

Popular posts from this blog

4 tokoh komunis indonesia yang terlahir dari keluarga religius

Akhir akhir ini isu komunis begitu sensitif di negara kita. Gerakan komunis yang direpresentatifkan melalui Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai organisasi terlarang, diisukan bangkit kembali setelah kematiannya hampir setengah abad yang lalu. Momok mengerikan tentang kisah kekejaman PKI melalui rangkaian cerita sejarah terbitan orde baru, seakan membekas hingga generasi saat ini. Rezim orde baru dirasa sukses membuat diaroma kekejaman PKI, mengemasnya dalam berbagai cerita mencekam hingga menfilmkannya sebagai film tontonan wajib tuk semua kalangan setiap tanggal 30 september, selama 32 tahun rezim orde baru berkuasa. Seorang komunis selalu diidentikan dengan seorang atheis. Ateis atau ateisme dan komunis atau komunisme seakan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah

Ini dia Sederet nama Mantan Petinggi Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) dilingkungan kekuasaan birokrasi

Aceh pernah mengalami konflik bersenjata selama berpuluh puluh tahun. Adanya kekecewaan terhadap kekuasaan orde baru di Jakarta, menjadi penyebab sebagian masyarakat sipil aceh berjuang mengangkat senjata untuk melawan. Kecendrungan sistem sentralistik orde baru, serta pembagian Sumber daya alam yang tak adil kepada rakyat Aceh, mendorong beberapa tokoh untuk berjuang melepaskan aceh dari bagian NKRI.  foto : wikipedia Adalah Hasan Tiro, tokoh yang disegani rakyat Aceh ini, kemudian membentuk Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) pada tahun 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Kini konflik Aceh telah usai. Peristiwa Tsunami besar diakhir 2004, memaksa kedua belah pihak antara pemerintah RI dan GAM untuk bertemu, menyepakati perjanjian damai. Perjanjian damai Helsinki pada Agustus 2005, menjadi tonggak sejarah baru masa depan Aceh. Perjanjian damai yang ditandangi karena tekanan Internasional ini, memberi dampak positif terhadap Aceh, salah satunya Aceh memiliki kewenanga

Inilah Daftar Kekejaman Raja-raja di Nusantara

SEJARAH kerajaan di Nusantara tidak hanya berisi catatan soal kebesaran dan jatuh bangunnya raja-raja mereka. Tidak semua raja-raja tersebut mampu berlaku adil dan bijaksana. Kekuasaan absolut menjadi ajang mempertunjukkan kelaliman. Berikut ini raja-raja dan kekejamannya yang pernah tercatat dalam sejarah Nusantara. Kertajaya Memaksa Brahmana untuk Menyembahnya Raja Kediri Kertajaya alias Dangdang Gendis (memerintah 1194-1222) menyatakan diri sebagai dewa dan memerintahkan rakyat dan para pemuka agama menyembahnya. Kelakuannya tak seperti leluhurnya, Airlangga, pendiri kerajaan Kahuripan, yang terkenal karena toleransi beragama antara Budha dan Hindu. Tak terima kelaliman Kertajaya, banyak kaum brahmana melarikan diri. “Para brahmana yang berpengaruh lari ke timur untuk beraliansi dengan Ken Arok, perebut tahta dari Janggala,” tulis Ann R. Kinney dalam  Worshipping Siva and Buddha: The Temple Art of East Java . Perang besar terjadi pada 1222, pasukan Kertajaya kalah. K